Monday, July 31, 2006

Kekuatan sebuah doa

Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah
supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan
ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa
suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki
tujuh anak yang sangat membutuhkan makan. Pemilik supermarket,
mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya,
si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.

"Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya
uang."

Si Pemilik Toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. "Anda
tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi,"
alasannya.

Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari
awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan
berkata: "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."

Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak.
Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu
membawa daftar belanja?"

"Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.

"Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan
memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan
tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Si Ibu menundukkan
kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu
dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.
Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak
cepat ke bawah. Ia menatap pelanggan yang tadi menawarkan si ibu
tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat."

Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi
mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh
pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut
pada sisi timbangan yang lain.

Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus
mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus
menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-
apa. Karena tidak tahan, si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan
kertas daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di
atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek:

"Ya Tuhan, Hanya Engkau yang tahu apa yang hamba perlukan. Hamba
menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."


Si Pemilik Toko terdiam.
Si Ibu berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan
belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan
selembar uang kepadanya. Si Pemilik Toko kemudian mencek dan
menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

No comments: